Agam Kolaps?, Infrastruktur Jalan dan Jembatan Rusak Berat, 26 Warga Terisolasi

×

Agam Kolaps?, Infrastruktur Jalan dan Jembatan Rusak Berat, 26 Warga Terisolasi

Bagikan berita
Jalan merupakan infrastruktur penting dalam menunjang perekonomian masyarakat, kini rusak berat dan sulit dilewati warga akibat dari dampak bencana hidrometeorologi melanda Kabupaten Agam. Foto Anizur.
Jalan merupakan infrastruktur penting dalam menunjang perekonomian masyarakat, kini rusak berat dan sulit dilewati warga akibat dari dampak bencana hidrometeorologi melanda Kabupaten Agam. Foto Anizur.

KABUPATEN AGAM - Bencana longsor disertai kerusakan infrastruktur melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Kabupaten Agam, hingga Senin (22/12/2025) pukul 20.00 WIB, tercatat puluhan titik jalan dan belasan jembatan mengalami kerusakan.

Jembatan Darurat. Foto Anizur
Jembatan Darurat. Foto Anizur

Kerusakan jalan tersebar di berbagai kecamatan, antara lain pada ruas Koto Alam - Pasar Batu Kambing, Maninjau - Muko-muko, Pasar Palupuah - Lurah Dalam, Simpang Panta - Batas Kota Bukittinggi, serta Malalak - Ulu Banda.

Mayoritas kerusakan disebabkan longsor, badan jalan yang amblas, serta tergerus aliran air akibat tingginya curah hujan.

Selain jalan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Agam juga mencatat kerusakan pada sejumlah jembatan, terutama di Kecamatan Malalak, Palembayan, Tanjung Raya, Matur, dan Canduang.

Beberapa jembatan yang terdampak antara lain Jembatan Sigiran, Jembatan Sungai Batang, Jembatan Batang Tumayo, Jembatan Sei Rangeh, dan Jembatan Balai Belo.

Akibat terputusnya akses jalan dan jembatan, sebanyak 26 jiwa masih dilaporkan terisolasi di Jorong Banio Balirik, Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuah, karena jalur tersebut tidak dapat dilalui baik oleh kendaraan maupun pejalan kaki.

Kepala Dinas PUTR Kabupaten Agam, Ofrizon, mengatakan pihaknya telah melakukan pendataan serta penanganan darurat di lokasi terdampak.

“Kerusakan ini sebagian besar disebabkan oleh curah hujan tinggi yang memicu longsor dan menggerus badan jalan serta pondasi jembatan.

Saat ini kami fokus membuka akses darurat agar mobilitas masyarakat tetap berjalan,” ujar Ofrizon kepada BacalahNews.com, Selasa (23/12/2025).

Ia menjelaskan, untuk beberapa ruas jalan strategis, alat berat telah diturunkan guna membersihkan material longsor dan membuka jalur sementara. Sementara itu, pada jembatan yang mengalami kerusakan berat, dilakukan pengalihan arus serta pemasangan rambu peringatan.

Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T
Bagikan

Berita Terkait
Terkini