KABUPATEN AGAM -- Hujan turun sejak pagi di Subarang Aia, Jorong Arikia. Tidak ada yang aneh, tidak ada firasat buruk. Hanya suara rintik yang jatuh ke tanah, menetes di atap seng, menyejukkan udara.
Tidak ada seorang pun yang membayangkan bahwa Kamis itu, 27 November 2025, adalah hari yang akan memisahkan cinta, merenggut keluarga, dan menghancurkan masa depan seorang anak kecil bernama Ahmad Fikri.
Galodo datang seperti kemarahan yang tak pernah dikenal manusia. Deru air bercampur batu dan lumpur menyapu bumi Subarang Aia seakan ingin menelan semuanya. Enam belas rumah luluh lantak dalam hitungan menit. Jeritan, dentuman, dan suara bangunan patah menyatu menjadi harmoni duka yang terlalu pilu untuk diceritakan tanpa air mata.
Di antara rumah yang hancur itu, ada satu rumah kecil yang biasanya dipenuhi tawa yaitu rumah yang ditempati Afrizul dan Mariana, orang tua Fikri. Namun hari itu, rumah itu tak lagi berdiri. Mereka sedang menumbuk padi di lasuang, tak jauh dari rumah, berusaha menyediakan makanan untuk keluarga kecil mereka. Tidak ada waktu untuk berlari. Arus galodo yang tiba-tiba menghantam menyeret tubuh mereka jauh, hingga ditemukan di tempat yang berbeda dari pijakan terakhir mereka.
Namun Fikri anak berusia 5 tahun yang masih sulit berbicara dan dikenal hiperaktif tidak berada di sana.
Kisah yang Tak Pernah Disangka: Kedekatan yang menjadi Penyelamat.Menjelang siang, Afrizal, saudara kembar Afrizul, datang ke rumah itu sambil membawa kopi. Ia bujang, tinggal di rumah orang tua mereka, dan Fikri sangat dekat dengannya, terlalu dekat, hingga tak ada yang tahu bahwa kedekatan kecil itulah yang menyelamatkan nyawa si bocah.
Afrizal bercerita, pagi itu sekitar pukul 10.00 WIB ia membuat kopi, lalu membawanya dengan payung ke rumah kembarannya. Di sana ada Afrizul, Mariana, dan Fikri.
Saat berbincang, terungkap bahwa mereka tidak punya beras. Afrizal menyuruh Afrizul membeli, tapi sang kakak menolak,
“Tidak usah, uang tinggal sedikit. Lagi pula hujan lebat pula,” sebut Afrizul.
Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T

