Di tengah luka dan kehilangan itu, para penyintas hanya bisa berharap.
Ada yang berharap kabar baik dari anggota keluarga yang masih hilang.
Ada pula yang sekadar menunggu bantuan datang untuk bertahan hidup satu hari lagi.Namun bagi Adeni, harapan yang tersisa hanyalah satu yakni memiliki tempat untuk kembali, meski rumahnya telah hilang selamanya. (*)
Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T

