Dengan sisa tenaga yang ada, ia mencoba merangkak keluar dari genangan lumpur yang menelan sebagian tubuhnya.
“Setiap gerakan membuat luka di sekujur badan saya kembali terbuka, namun saya terus memaksa untuk bertahan,” imbuhnya.
Saat maghrib, warga akhirnya menemukan Adeni dalam kondisi sangat lemah.
Ia berhasil dievakuasi setelah warga melihat tubuhnya yang terkapar di antara kayu, batu dan lumpur.
Dari sana, ia segera dibawa ke fasilitas medis untuk mendapatkan perawatan intensif.
Kini, Adeni inginkan hanya pulang. Bukan pulang ke rumah yang sudah tak ada, tetapi ke kampung halamannya di Tanah Datar, tempat orang tua dan sanak saudaranya tinggal.“Saya mohon, kalau nanti boleh pulang, tolong antarkan saya ke Rambatan Tanah Datar,” katanya pelan, hampir berbisik.
Adeni merupakan satu dari 36 korban galodo dari Kecamatan Palembayan yang masih menjalani perawatan intensif di RSUD Lubuk Basung.
Banyak di antara mereka kehilangan rumah, harta, bahkan keluarga.
Mereka kini bergantung pada bantuan pakaian ganti dan kebutuhan dasar seperti selimut, perlengkapan mandi, pampers bayi, hingga jilbab untuk para pasien perempuan.
Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T

