Ia menegaskan, pihaknya telah menyiapkan rencana perbaikan dan akan mengusulkannya melalui program Instruksi Presiden (Inpres) agar perbaikan dapat segera terealisasi.
Sementara itu, Dinas Kesehatan telah berkoordinasi dengan Puskesmas Koto Alam untuk memperkuat layanan kesehatan di daerah terpencil tersebut. Nomor kontak petugas puskesmas kini sudah disebarkan ke wali jorong dan masyarakat, agar ketika ada warga yang membutuhkan bantuan medis darurat, mereka bisa dijemput tanpa harus menunggu lama.
Tragedi Bahrun menjadi pengingat betapa rentannya masyarakat pedesaan terhadap keterbatasan akses kesehatan dan infrastruktur. Namun, kisah ini juga memberi pelajaran lain: pentingnya memastikan kebenaran sebelum menyebarkan informasi, agar empati tidak berubah menjadi kesalahpahaman.
Pemerintah Kabupaten Agam pun berharap, publik dapat melihat persoalan ini secara proporsional, antara duka yang tulus dan fakta yang harus diluruskan.
“Kami turut berduka cita atas meninggalnya almarhum Bahrun. Namun, penting bagi kita semua untuk meluruskan fakta agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar,” tutup dr. Hendri Rusdian.Duka tetaplah duka, dan setiap kehilangan pantas kita hargai dengan empati. Tetapi kebenaran tetap harus berdiri tegak, agar setiap kisah yang lahir dari kepedihan tidak menjelma menjadi kesalahpahaman yang menyesatkan. (*)
Editor : Hamriadi, S. Sos., S. TSumber : Redaktur Pelaksana: Anizur, S.H

