Bencana Alam di Agam Tewaskan 5.025 Ekor Ternak, Kerugian Capai Rp82,91 Miliar

×

Bencana Alam di Agam Tewaskan 5.025 Ekor Ternak, Kerugian Capai Rp82,91 Miliar

Bagikan berita
Material lumpur dan kayu dampak bencana hidrometeorologi telah merusak lahan pertanian dan perkebunan warga di Kabupaten Agam. Foto Anizur.
Material lumpur dan kayu dampak bencana hidrometeorologi telah merusak lahan pertanian dan perkebunan warga di Kabupaten Agam. Foto Anizur.

KABUPATEN AGAM -- Bencana alam berupa banjir bandang, tanah longsor, banjir, dan angin kencang yang melanda Kabupaten Agam, Sumatera Barat, berdampak signifikan terhadap sektor peternakan. Ribuan ekor ternak dilaporkan mati akibat bencana tersebut, dengan nilai kerugian ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah.

Berdasarkan rekapitulasi pendataan dampak bencana lingkup peternakan, tercatat sebanyak 5.025 ekor ternak mati di sejumlah kecamatan di Kabupaten Agam. Ternak yang terdampak terdiri dari sapi, baik induk, jantan, maupun anak, kerbau, kambing, serta unggas seperti ayam, itik, dan puyuh.

Total kerugian ekonomi akibat kematian ternak tersebut diperkirakan mencapai Rp82,91 miliar, yang termasuk juga di dalamnya kerusakan lahan sawah, perkebunan, hortikultura dan irigasi. Jika dikususkan untuk kerugian ternak, diperkirakan mencapai Rp9,1 miliar.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Ir. Arief Restu, M.Si, mengatakan bahwa bencana ini memberikan pukulan berat bagi peternak, khususnya peternak kecil yang menggantungkan penghidupan dari ternak yang dimiliki.

“Dari hasil pendataan sementara, jumlah ternak mati mencapai lebih dari lima ribu ekor. Ini tentu sangat berdampak terhadap perekonomian peternak dan perlu penanganan serta pemulihan yang serius,” ujar Arief Restu, Jumat (19/12/2025).

Ia menjelaskan, dampak kematian ternak akibat bencana tersebut tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Agam. Salah satu wilayah terdampak adalah Kecamatan Tanjung Mutiara. Di Nagari Tiku V Jorong, tercatat sebanyak 71 ekor ternak mati, yang terdiri dari sapi dan kambing milik warga.

Selain itu, kejadian serupa juga terjadi di Kecamatan Lubuk Basung. Di Nagari Kampuang Tangah, petugas mencatat dua ekor sapi mati akibat bencana yang melanda wilayah tersebut.

Sementara itu, Kecamatan Malalak menjadi salah satu daerah dengan jumlah kematian ternak cukup tinggi. Di wilayah Nagari Malalak Mudik dan Malalak Hilia, jumlah ternak yang mati mencapai sekitar 350 ekor, dengan kerugian didominasi oleh unggas.

Di Kecamatan Tanjung Raya, dampak bencana juga dirasakan oleh peternak di Nagari Sungai Batang dan Koto Gadang. Di dua nagari tersebut, tercatat sembilan ekor ternak mati, yang terdiri dari sapi dan kerbau.

Wilayah lain yang turut terdampak adalah Kecamatan Ampek Nagari. Di Nagari Bawan, kematian ternak tercatat sebanyak 42 ekor, meliputi sapi, kambing, dan ayam.

Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T
Bagikan

Berita Terkait
Terkini