KABUPATEN AGAM -- Jumlah pengungsi akibat bencana di Kabupaten Agam mulai berkurang. Hingga Selasa (16/12/2025) pukul 20.00 WIB, tercatat 4.136 jiwa masih berada di lokasi pengungsian, menurun dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai 4.688 pengungsi.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Agam, Roza Syafdefianti, mengatakan penurunan jumlah pengungsi terjadi seiring dengan mulai membaiknya kondisi di beberapa wilayah.
“Jumlah pengungsi hari ini tercatat 4.136 jiwa. Angka ini menurun dibandingkan kemarin yang masih berada di angka 4.688 jiwa,” kata Roza saat dikonfirmasi, Selasa malam.
Ia menjelaskan, penurunan jumlah pengungsi terutama terjadi di Kecamatan Matur, di mana sebagian masyarakat sudah mulai kembali ke rumah masing-masing setelah situasi dinilai relatif aman.
“Di Kecamatan Matur, beberapa warga yang sebelumnya mengungsi di masjid dan rumah warga sudah mulai pulang. Namun sebagian lainnya masih bertahan di pengungsian sambil menunggu kondisi benar-benar stabil,” ujar Roza.
Sementara itu, pengungsi masih tersebar di 48 titik pengungsian yang berada di sejumlah kecamatan, antara lain Palembayan, Palupuh, Tanjung Raya, IV Koto, Malalak, dan Matur. Lokasi pengungsian memanfaatkan fasilitas umum seperti masjid, mushala, sekolah, balai adat, kantor pemerintahan, serta rumah keluarga dan tetangga.Menurut Roza, Kecamatan Tanjung Raya masih menjadi wilayah dengan jumlah pengungsi cukup besar, khususnya di beberapa nagari di sekitar kawasan Danau Maninjau. Pemerintah daerah terus melakukan pemantauan dan pendataan secara berkala.
“Pemerintah daerah bersama instansi terkait tetap menyiagakan personel dan memastikan kebutuhan dasar pengungsi, mulai dari logistik hingga layanan kesehatan, tetap terpenuhi,” jelasnya.
Meski jumlah pengungsi berangsur menurun, Roza mengimbau masyarakat agar tidak terburu-buru kembali ke rumah jika kondisi belum sepenuhnya aman.
“Kami mengimbau warga untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan serta informasi resmi dari pemerintah daerah,” tutupnya. (*)
Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T