KABUPATEN AGAM -- Pemerintah Kabupaten Agam merilis pembaruan data korban bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah nagari sejak 25–27 November 2025. Hingga Rabu (10/12/2025) pukul 20.00 WIB, tercatat 190 korban meninggal dunia dan 72 orang masih hilang.
Kepala Dinas Kominfo Agam, Roza Syafdefianti, mengatakan data ini berasal dari rekapitulasi lengkap di lapangan yang disampaikan BPBD, forkopimca, hingga tim pencarian di setiap lokasi terdampak.
“Update ini kami himpun dari seluruh posko, termasuk laporan resmi nagari. Angka korban masih bisa berubah karena proses pencarian terus dilakukan,” ujar Roza.
Bencana terbesar tercatat di Kecamatan Palembayan, khususnya di Nagari Salareh Aia Timur. Wilayah ini mengalami kerusakan terparah dengan jumlah korban meninggal tertinggi berada di Jorong Subarang Aia, yaitu 36 orang meninggal dan 39 masih belum ditemukan.
Di lokasi lain, Jorong Kampuang Tangah Timur mencatat 22 warga meninggal dan 2 hilang, sementara Kampuang Tangah Barat melaporkan 21 meninggal dan 4 belum ditemukan.
Di Malalak Timur, banjir bandang yang menerjang pada 26 November menewaskan 14 orang, sementara 3 lainnya masih dicari. Di Jorong Arikia, Nagari Dalko, empat warga juga dinyatakan meninggal dunia.
Tanah longsor turut memakan korban jiwa. Di Palupuah, satu warga meninggal akibat longsor di Jorong Paninggiran Bawah, disusul kejadian serupa di Ampek Nagari, Matur, dan sejumlah titik lainnya. Di Nagari Manggopoh, Lubuk Basung, satu korban ditemukan meninggal setelah hanyut terbawa arus.Roza menegaskan bahwa proses pencarian, evakuasi, dan identifikasi masih berjalan nonstop di lapangan.
“Tim SAR gabungan, TNI-Polri, relawan, dan perangkat nagari terus bergerak. Kami juga memastikan data korban ter-update dan tersampaikan secara transparan kepada publik,” katanya.
Ia juga mengimbau keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk melapor ke posko terdekat.
Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T

