KABUPATEN AGAM -- Bencana hidrometeorologi yang melanda Kabupaten Agam menyebabkan sejumlah akses jalan terputus serta mengganggu pasokan air bersih di beberapa kecamatan. Hujan deras yang terjadi selama beberapa hari terakhir memicu banjir dan longsor, terutama di Kecamatan Palupuh, Malalak, dan Tanjung Raya.
Berdasarkan data Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Agam hingga Selasa (16/12/2025), beberapa jalur vital mengalami kerusakan cukup parah dan masih dalam penanganan darurat.
Tercatat, tiga jalur utama masih terisolasi, yakni jalan menuju Baneo Balirik di Nagari Pagadih dan Jalan Air Kijang di Nagari Nan Tujuh Kecamatan Palupuh. Kemudian jembatan utama di Kecamatan Malalak yang dilaporkan runtuh.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Agam, Roza Syafdefianti mengatakan, petugas di lapangan masih terus melakukan upaya perbaikan jalur yang terputus.
Saat ini, sebagian ruas jalan sudah dapat dilewati kendaraan roda dua, namun kendaraan roda empat masih mengalami keterbatasan karena menggunakan jalur dan jembatan darurat
"Secara keseluruhan, sekitar 95 persen akses jalan telah bisa dilalui kendaraan roda dua, sementara kendaraan roda empat baru dapat melintas di sekitar 80 persen ruas jalan," ungkap Roza, Selasa (16/12/2025).
Selain kerusakan infrastruktur, bencana hidrometeorologi juga berdampak pada ketersediaan air bersih. Sejumlah kecamatan, seperti Tanjung Raya, Palupuh, dan Malalak, dilaporkan masih mengalami gangguan pasokan air.“Di beberapa daerah, kami sudah berkoordinasi dengan BPBD untuk membantu pendistribusian air bersih kepada masyarakat terdampak agar kebutuhan dasar tetap terpenuhi,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Agam mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dan menghindari penggunaan air yang tidak terjamin kebersihannya guna mencegah risiko penyakit pascabencana.
Hingga kini, upaya penanganan darurat dan pemulihan terus dilakukan secara bertahap oleh pemerintah daerah bersama instansi terkait. (*)
Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T