BUKITTINGGI — Buya Marfendi Dt Basa Nan Balimo, merupakan mantan Wakil Wali Kota Bukittinggi periode 2020 - 2025, dijadwalkan menjadi penceramah pada acara Milad 120 Syarikat Islam (SI) Kota Bukittinggi.
“Alhamdulillah, Buya Marfendi telah bersedia hadir sebagai penceramah di Milad 120 SI, yang Insya Allah dilaksanakan, Minggu 12 Oktober 2025 di Aula Balai Kota Bukittinggi,” ujar Ketua SI Kota Bukittinggi, Tuanku Rismaidi di Bukittinggi, Selasa (30/9/2025).
Untuk diketahui, kata dia, Buya Marfendi merupakan ulama karismatik di Sumatera Barat (Sumbar), dan juga sebagai Ninik Mamak Pangulu di Nagari Kurai, Kota Bukittinggi.
Sebagaimana diberitakan, jika tidak ada aral melintang (jika tidak ada hambatan atau rintangan yang menghalangi), pada Minggu (12/9/2025), akan dilaksanakan acara Tasyakur Milad ke 120 Syarikat Islam 2025.
Acara bertempat di Aula Kantor Balai Kota Bukittinggi, dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 12.00 WIB.
Tuanku Rismaidi menyampaikan bahwa pada 6 Oktober 2025 mendatang, SI genap berusia 120 tahun.Acara ini untuk tema nasional yang diangkat adalah “Ekonomi Kuat, Rakyat Berdaulat”, sedangkan untuk tingkat Sumbar bertajuk “SI Sumbar mendukung kebijakan ekonomi kerakyatan berbasis koperasi desa menuju kemandirian ekonomi.”
Sekitar 300 peserta dijadwalkan hadir itu terdiri dari perwakilan umat Syarikat Islam se-Sumbar, organisasi sayap SI seperti SEMMI, Wanita SI, Petani SI, Nelayan SI, serta ormas Islam, pimpinan daerah, instansi terkait, akademisi, tokoh masyarakat, hingga LAZNAS se-Sumbar.
Rangkaian acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Syarikat Islam, pembacaan Kalam Ilahi, laporan panitia, sambutan Ketua DPW SI Sumbar Kombes Pol (Purn) Mukhlis Mansyur, S.IP, hikmah tasyakur dan doa oleh Ust. Zaiful Imra, pemotongan tumpeng, seminar singkat, dan ditutup dengan ramah tamah.
Sejumlah tokoh dijadwalkan hadir sebagai narasumber seminar, di antaranya Buya Masoed Abidin (ulama Sumbar), Prof. Dr. H. Elfindri, SE., MA (akademisi), serta Dr. Efri Yoni, SS., MA (diplomat, sejarawan, akademisi).
Editor : Mangindo Kayo