PADANG - Sejumlah warga terdampak bencana banjir di Kota Padang bakal tinggal di hunian tetap (Huntap), yang disiapkan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Padang.
Setidaknya hal ini menyusul pemerintah kota Padang terus bergerak untuk memastikan warga terdampak bencana dapat segera kembali memiliki hunian tetap.
Wali Kota Padang, Fadly Amranmenegaskan bahwa fokus utama pemerintah saat ini adalah pemulihan atau recovery pascabencana.
Ia menyebut bahwa dalam waktu dekat Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman akan datang ke Kota Padang dan melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan hunian tetap bagi korban terdampak bencana.
"Kita akan melakukan pembangunan sebanyak 250 unit rumah bagi masyarakat terdampak," kata Fadly Amran di Padang sewaktu mengikuti senam Massal Kormi, Kemarin.
Untuk saat ini, sebagian korban yang kehilangan rumah akibat bencana di Kota Padang telah menempati Hunian sementara (Huntara) di Rumah Khusus, Kecamatan Koto Tangah.Diakuinya, jumlah itu masih di bawah kebutuhan, yaitu sebanyak 350 rumah. Untuk itu, ia pun membuka ruang bagi para perantau dan masyarakat yang ingin berkontribusi dalam membantu pembangunan.
"Pemerintah akan membantu menyediakan lahan demi percepatan pembangunan rumah tersebut," ujarnya.
Dalam pembangunan hunian tetap untuk korban bencana ini, Pemko Padang menyiapkan lahan hingga 3,5 hektare yang tersebar di tiga titik, yaitu di Kecamatan Koto Tangah di Bumi Perkemahan di Air Dingin, Balai Gadang. Kemudian di Desaku Menanti di Air Dingin, Balai Gadang, serta di belakang Kantor Camat Koto Tangah. (*)
Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T