Bupati Agam: Kehadiran Presiden Prabowo Jadi Penghibur dan Peneguh Harapan Warga Terdampak Bencana

×

Bupati Agam: Kehadiran Presiden Prabowo Jadi Penghibur dan Peneguh Harapan Warga Terdampak Bencana

Bagikan berita
Bupati Agam: Kehadiran Presiden Prabowo Jadi Penghibur dan Peneguh Harapan Warga Terdampak Bencana
Bupati Agam: Kehadiran Presiden Prabowo Jadi Penghibur dan Peneguh Harapan Warga Terdampak Bencana

KABUPATEN AGAM -- Bupati Agam Benni Warlis menyebut kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke lokasi terdampak bencana di Posko Pengungsi SD Negeri 05 Kayu Pasak, Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Kamis (18/12/2025), menjadi penghibur sekaligus peneguh harapan bagi masyarakat yang tengah dilanda musibah.

Residen Prabowo. Foto Anizur
Residen Prabowo. Foto Anizur

Menurut Benni Warlis, sejak tiba di lokasi, Presiden menunjukkan rasa kepedulian, keprihatinan, dan empati yang sangat besar kepada warga terdampak. Meski kondisi tidak memungkinkan untuk menyalami satu per satu, termasuk anak-anak, perhatian Presiden tetap terasa kuat.

Presiden Prabowo. Foto Anizur
Presiden Prabowo. Foto Anizur

“Bapak Presiden benar-benar peduli. Kepedulian itu sangat berharga bagi masyarakat. Kehadiran pemimpin nomor satu di Indonesia menjadi penghibur dan memberi semangat,” ujar Bupati Agam usai mendampingi Presiden.

Ia menambahkan, tidak hanya masyarakat yang merasa terhibur, pemerintah daerah pun turut merasakan kebahagiaan dan kebanggaan atas kedatangan Presiden ke Kabupaten Agam.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menyampaikan pesan kepada masyarakat agar tetap tenang dan bersabar. Pemerintah, kata Benni, berkomitmen menangani seluruh persoalan yang timbul akibat bencana, mulai dari infrastruktur, sawah, hingga jaringan irigasi.

“Pesan ‘Bapak dan Ibu tidak sendiri’ disampaikan lebih dari satu kali oleh Presiden. Itu menjadi penenang dan obat bagi kegelisahan masyarakat,” kata Benni.

Presiden, lanjut Benni, juga memberikan jaminan terkait penyediaan hunian, baik hunian sementara (huntara) maupun hunian tetap. Masyarakat yang ingin tetap tinggal di kampung asal dipersilakan, selama lokasi tersebut tidak berada di zona merah dan tidak membahayakan keselamatan.

“Misalnya ada sekitar 10 kepala keluarga yang ingin berkumpul di satu lokasi, itu bisa dibangun hunian dengan pendampingan BPBD dan BNPB. Intinya masyarakat tidak dipersulit. Selama untuk keselamatan warga, pemerintah kabupaten, provinsi, hingga pusat akan memfasilitasi,” ujarnya.

Benni mengaku lega dengan kejelasan arahan dan kebijakan dari Presiden. Ia memastikan pemerintah daerah akan bergerak cepat menyelesaikan persoalan, dengan pendampingan BNPB yang sejak awal telah berada di Agam.

“Ini menunjukkan pemerintah pusat benar-benar hadir dan bersinergi dengan pemerintah daerah,” katanya.

Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T
Bagikan

Berita Terkait
Terkini