JAKARTA - Apa yang dikatakan Presiden Prabowo Subianto terkait BUMN boleh dipimpin asing, ternyata tidak main-main.
Ini diperjelas dengan statement dari CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani. Dimana dia mengungkapkan bahwa ada dua warga negara asing (WNA) yang kini menjabat sebagai direktur di perusahaan maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
Mereka adalah mantan bos Green Africa Airways, Neil Raymond Mills, yang ditunjuk sebagai Direktur Transformasi Garuda Indonesia, dan petinggi Singapore Airlines, Balagopal Kunduvara, yang ditunjuk sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia
"Kalau dilihat, di dalam tim itu memang ada pergantian dirut, tapi ada juga dua orang ekspatriat yang masuk di dalam manajemen. Di mana itu juga dengan latar belakang dari Singapore Airlines, dari Qantas, dan yang lainnya untuk posisi CFO dan juga sebagai Chief of Transformation Officer," kata Rosan di Hotel St Regis, Jakarta, Rabu (15/10).
Rosan menjelaskan, WNA tersebut ditunjuk masuk susunan direksi Garuda karena kondisi perusahaan yang tidak kunjung sehat, meski sudah disuntik modal oleh negara berkali-kali.
"Ya, ini kan sebetulnya penyehatan Garuda, kan dari dulu kan coba disehatkan segala macam berkali-kali, ya kan, sudah di-inject modalnya. Dulu saya bicara, tapi kan tidak mencapai hasil maksimal," ujar Rosan.Dia menuturkan, kini Danantara tidak setengah-setengah lagi untuk menyembuhkan Garuda.
Menurut Rosan, aspek terpenting dalam upaya penyelamatan dunia adalah kualitas sumber daya manusia dan manajemennya.
"Yang paling penting adalah yang mempunyai goals, rencana yang baik, tapi juga dari segi implementasinya bisa dijalankan dengan segera," ucap dia.
Oleh sebab itu, setelah berdiskusi dengan penasihat-penasihat khusus di bidang penerbangan, mereka akhirnya memperkuat manajemen Garuda.
Editor : Mangindo Kaya