KABUPATEN AGAM -- Tim Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dalam kegiatan Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
Program ini didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, sebagai bentuk respons cepat sivitas akademika UNP terhadap bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah Kecamatan Malalak.
Kegiatan pengabdian ini mengusung tema “Implementasi Model Triphasic Cascade, yaitu Strategi Mitigasi Kesehatan Adaptif dan Antisipatif Pasca-Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Sumatera Barat melalui Kolaborasi Interprofesional Dosen dan Mahasiswa Lintas Program Studi di Universitas Negeri Padang.”
Program dirancang untuk menjawab kebutuhan mendesak masyarakat terdampak bencana, sekaligus memperkuat ketahanan dan kesiapsiagaan warga dalam menghadapi risiko bencana di masa depan.
Program pengabdian ini dikoordinasikan oleh Dr. dr. Pudia M. Indika, M.Kes., AIFO-K, dengan dukungan tim dosen multidisiplin dan mahasiswa yang terbagi ke dalam lima tim lapangan.
Kolaborasi ini melibatkan berbagai program studi, antara lain Kedokteran, Keperawatan, Kebidanan, Psikologi, Kesehatan Masyarakat, Pariwisata dan Perhotelan, Lingkungan, serta Geografi Menurut Dr. dr. Pudia M. Indika, keterlibatan lintas disiplin menjadi kekuatan utama program ini.“Pendekatan interprofesional sangat penting dalam situasi pascabencana. Masalah yang dihadapi masyarakat tidak hanya persoalan kesehatan fisik, tetapi juga psikologis, lingkungan, hingga aspek sosial. Karena itu, kami hadir dengan tim yang saling melengkapi,” ujarnya.
Kegiatan pengabdian dilaksanakan di sejumlah wilayah terdampak di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam. Lokasi tersebut meliputi Jorong Nyiur dan Jorong Sini Aia di Nagari Malalak Selatan; Jorong Toboh dan Jorong Saskand di Nagari Malalak Timur; serta Jorong Sigiran, Jorong Koto Andaleh, Jorong Salimpaung, Jorong Champago, Jorong Bukik Malanca, dan Jorong Salimpauan di Nagari Malalak Utara. Wilayah-wilayah ini mengalami dampak signifikan akibat banjir bandang dan tanah longsor, baik dari sisi kerusakan lingkungan maupun kondisi kesehatan masyarakat.
Sebagai implementasi Model Triphasic Cascade, tim UNP memberikan layanan terpadu yang mencakup tiga fase utama, yakni respons darurat, pemulihan awal, dan penguatan adaptasi masyarakat. Pada fase respons darurat dan pemulihan awal, layanan kesehatan medis menjadi fokus utama.
Tim membuka pos kesehatan, melakukan home care dan home visit, khususnya bagi kelompok rentan seperti bayi, balita, anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, serta lansia. Pelayanan meliputi pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan kehamilan, serta konseling ibu menyusui.
Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T