BENCANA HIDROMETEOROLOGI: Jumlah Pengungsi di Agam Turun Menjadi 4.081 Jiwa

×

BENCANA HIDROMETEOROLOGI: Jumlah Pengungsi di Agam Turun Menjadi 4.081 Jiwa

Bagikan berita
Terlihat dampak bencana Hidrometeorologi telah merusak sejumlah fasilitas di Kabupaten Agam. Foto Anizur
Terlihat dampak bencana Hidrometeorologi telah merusak sejumlah fasilitas di Kabupaten Agam. Foto Anizur

KABUPATEN AGAM --Pemerintah Kabupaten Agam terus melakukan pendataan dan penanganan terhadap warga terdampak bencana yang terpaksa mengungsi di sejumlah kecamatan. Berdasarkan data resmi pengungsi Kabupaten Agam per 17 Desember 2025 pukul 20.00 WIB, tercatat 4.081 jiwa masih berada di lokasi pengungsian maupun di rumah kerabat.

Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan sehari sebelumnya yang tercatat sebanyak 4.136 jiwa pengungsi.

Pengungsi tersebut tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya Kecamatan Palembayan, Palupuh, Tanjung Raya, IV Koto, Malalak, dan Matur. Kecamatan Tanjung Raya menjadi wilayah dengan jumlah pengungsi cukup besar, terutama di sejumlah jorong seperti Kubu, Tanjung Sani, Labuah, hingga Kukuban yang memanfaatkan masjid, rumah warga, dan balai sebagai tempat pengungsian sementara .

Sementara itu, di Kecamatan Palembayan, ratusan warga mengungsi di posko utama, mushala, masjid, serta rumah keluarga dan tetangga akibat kondisi yang belum memungkinkan untuk kembali ke rumah masing-masing. Di Kecamatan Malalak, sebanyak 280 jiwa dari Nagari Malalak Timur mengungsi di rumah keluarga dan rumah warga .

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Agam, Roza Syafdefianti, mengatakan bahwa pemerintah daerah terus memperbarui data pengungsi secara berkala sebagai dasar pengambilan kebijakan.

“Pendataan dilakukan secara berjenjang mulai dari jorong, nagari, hingga kecamatan. Data ini sangat penting untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan kondisi warga dapat terpantau dengan baik,” ujar Roza saat dikonfirmasi, Rabu (17/12/2025).

Ia menjelaskan, sebagian warga di beberapa wilayah sudah mulai kembali ke rumah setelah kondisi dinilai aman, namun pemerintah daerah tetap mengimbau masyarakat untuk waspada.

“Pemkab Agam melalui BPBD, kecamatan, dan nagari terus berkoordinasi. Kami mengutamakan keselamatan masyarakat. Jika situasi belum sepenuhnya aman, kami minta warga tetap berada di lokasi pengungsian,” kata Roza.

Pemerintah Kabupaten Agam memastikan akan terus melakukan pemantauan dan penanganan hingga seluruh warga dapat kembali ke rumah dengan aman dan kondisi dinyatakan sepenuhnya kondusif. (*)

Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T
Bagikan

Berita Terkait
Terkini