KABUPATEN AGAM -- Pemerintah Kabupaten Agam mencatat sebanyak 4.330 warga yang terdampak bencana bandang masih bertahan di lokasi pengungsian hingga Senin (15/12/2025) malam.
Dari jumlah tersebut, 358 pengungsi dilaporkan telah kembali ke rumah masing-masing seiring membaiknya kondisi lingkungan dan akses logistik.
Pengungsi tersebar di enam kecamatan dan menempati berbagai lokasi, mulai dari sekolah, masjid, mushala, kantor pemerintahan, hingga rumah warga.
Kecamatan Palembayan menjadi salah satu wilayah dengan jumlah pengungsi cukup besar, khususnya di sejumlah jorong seperti Kayu Pasak, Kampung Tangah, dan Silungkang.
Di Nagari Tigo Koto Silungkang, sebagian pengungsi mulai berangsur pulang. Tercatat 194 pengungsi telah kembali dari jajaran Jorong Tantaman, disusul 45 pengungsi dari Guguak, Jorong Silungkang, serta 119 pengungsi yang sebelumnya menempati Gedung Serba Guna, Jorong Silungkang.
Sementara itu, di Kecamatan Tanjung Raya, pengungsi tersebar di Nagari Bayua, Sungai Batang, Tanjung Sani, dan Duo Koto. Sejumlah warga yang sebelumnya mengungsi di kantor wali nagari, masjid, dan rumah warga juga mulai kembali ke kediaman masing-masing. Kondisi serupa terjadi di Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak.Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Agam, Roza Syafdefianti, mengatakan pendataan pengungsi terus diperbarui secara berkala hingga tingkat jorong dan nagari.
“Data ini menjadi dasar pemerintah daerah dalam menyesuaikan distribusi bantuan, baik bagi warga yang masih bertahan di pengungsian maupun yang sudah kembali ke rumah,” ujar Roza.
Ia menambahkan, selain Palembayan dan Tanjung Raya, pengungsi juga tercatat di Kecamatan Palupuh, IV Koto, Malalak, dan Matur. Pemerintah daerah bersama relawan terus berkoordinasi untuk memastikan kebutuhan dasar pengungsi tetap terpenuhi.
“Prioritas kami adalah keselamatan warga hingga kondisi benar-benar aman,” kata Roza. (*)
Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T