KABUPATEN AGAM -- Data terbaru korban bencana banjir bandang, tanah longsor, dan orang hanyut di Kabupaten Agam kembali bertambah. Hingga Kamis (11/12/2025), pukul 20.00 WIB, tercatat 192 orang meninggal dunia dan 72 orang masih hilang.
Angka tersebut dihimpun dari 17 lokasi terdampak di beberapa kecamatan, mulai dari Malalak, Palupuah, Lubuk Basung, Ampek Nagari, Matur, hingga Palembayan, kawasan yang mengalami kerusakan paling parah.
Kepala Dinas Kominfo Agam, Roza Syafdefianti, mengatakan jumlah korban diperkirakan masih bisa bertambah mengingat proses pencarian masih berlangsung intensif di sejumlah titik yang sulit dijangkau tim.
“Kondisi lapangan sangat berat. Banyak lokasi yang tertimbun lumpur setebal beberapa meter dan aksesnya terputus. Tetapi semua tim gabungan masih terus melakukan penyisiran,” ujar Roza, Kamis malam.
Dalam laporan resmi yang dirilis Pemerintah Kabupaten Agam, wilayah yang mencatat korban tertinggi adalah Nagari Salareh Aia Timur, Kecamatan Palembayan, terutama Jorong Subarang Aia dengan 36 warga meninggal dan 39 masih hilang. Di Kampuang Tangah Barat tercatat 21 korban meninggal dan 4 hilang, sementara Kampuang Tangah Timur menambah 22 korban meninggal dan 2 hilang.
“Palembayan menjadi salah satu titik yang mengalami dampak paling besar. Banyak rumah yang hanyut bersama material kayu, bebatuan, dan lumpur tebal. Tim masih kesulitan mengidentifikasi sejumlah jenazah yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan,” kata Roza.Di Kecamatan Malalak, banjir bandang pada 26 November menewaskan 14 orang dan 3 masih hilang. Sedangkan di Jorong Arikia, Nagari Dalko, Kecamatan Tanjung Raya, empat orang ditemukan meninggal usai tersapu arus deras. Longsor di Palupuah dan Ampek Nagari masing-masing menambah satu korban jiwa. Kasus orang hanyut juga terjadi di Lubuk Basung dan menewaskan seorang warga, Joni Candra (30).
Roza menegaskan bahwa Pemkab Agam terus memperbarui data antemortem dan postmortem untuk mempermudah proses identifikasi korban yang belum dikenali.
“Kami mengimbau keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk segera melapor ke posko DVI. Identifikasi ini sangat penting agar setiap korban bisa dipulangkan dan dimakamkan dengan layak,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh relawan, TNI-Polri, Basarnas, hingga masyarakat yang ikut membantu proses evakuasi dan logistik.
Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T

