“Kita menghadapi kondisi kompleks: bencana terjadi serentak di banyak titik. Ini menyebabkan seluruh alat berat dan tenaga harus dibagi ke lokasi-lokasi kritis,” ungkap Roza.
Pemerintah Kabupaten Agam terus melaporkan kebutuhan mendesak berupa alat berat tambahan, logistik makanan, obat-obatan, perlengkapan bayi dan perempuan, tenda, selimut, kasur pengungsi, hingga tim psikososial. Sementara itu, proses pencarian korban terus berjalan di Malalak, Palembayan, Dalko, Maninjau, dan lokasi lainnya.
“Total 72 warga belum ditemukan. Kami tidak akan menghentikan pencarian. Semua kekuatan dikerahkan, dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD hingga relawan,” tegas Roza.
Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah menetapkan status tanggap darurat dan terus menjalin koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat serta Pemerintah Pusat.“Pemkab Agam tidak bekerja sendiri. Pemprov Sumbar dan BNPB sudah menurunkan bantuan besar, baik personel maupun logistik. Ini operasi besar, dan semua unsur turun langsung. Prioritas kami adalah keselamatan warga dan mempercepat pemulihan Agam,” tutupnya. (*)
Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T

