BENCANA HIDROMETEOROLOGI: Update Terbaru Dirilis Pemkab Agam, 139 Orang Tewas, Kerugian Rp517 Miliar

×

BENCANA HIDROMETEOROLOGI: Update Terbaru Dirilis Pemkab Agam, 139 Orang Tewas, Kerugian Rp517 Miliar

Bagikan berita
Kepala Dinas Kominfo Agam, Roza Syafdefianti saat meninjau lokasi bencana Hidrometeorologi. Dok
Kepala Dinas Kominfo Agam, Roza Syafdefianti saat meninjau lokasi bencana Hidrometeorologi. Dok
Daftar Korban Galodo dan Bajir Bandang Kabupaten Agam

KABUPATEN AGAM -- Dampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Agam makin mengerucut. Pemkab Agam kembali merilis update terbaru hingga Selasa (2/12/2025) pukul 20.00 WIB. Korban meninggal kini tercatat 139 orang, sementara 86 orang masih hilang dan dalam pencarian tim gabungan.

Daftar Peristiwa Bencana Hidrometeorologi. Dok
Daftar Peristiwa Bencana Hidrometeorologi. Dok

Kepala Dinas Kominfo Agam, Roza Syafdefianti, mengatakan data ini diperbarui setiap hari dari Posko Tanggap Darurat.

“Pendataan terus bergerak. Ada tambahan temuan korban dan laporan kerusakan dari kecamatan,” kata Roza.

Dari laporan terbaru, Palembayan masih menjadi wilayah dengan korban meninggal tertinggi yaitu 115 orang, disusul Malalak 12 orang dan Tanjung Raya 9 orang. Untuk korban hilang, Palembayan juga mencatat angka terbesar, yaitu 76 orang.

Jumlah pengungsi melonjak lebih dari 15.300 orang. Tanjung Raya menjadi yang terbanyak dengan 9.198 pengungsi, disusul Malalak 2.419 orang, dan Palembayan 1.511 orang. Sementara 41 warga masih menjalani perawatan di tiga rumah sakit.

Tak hanya memakan korban, dampak bencana ini juga mencatat kerugian besar. Kerugian akibat bencana di Agam juga terbilang besar. Pemkab mencatat total estimasi kerusakan mencapai Rp 517 miliar, yang merupakan akumulasi dari sejumlah sektor.

Mulai dari kerusakan sekolah sebesar Rp 10,5 miliar, pertanian, irigasi, dan ternak Rp 40,02 miliar, rumah rusak Rp 235,6 miliar, kerusakan jalan dan jembatan Rp 221,7 miliar, hingga sektor perikanan Rp 9,2 miliar.

Roza menyebut angka ini masih bersifat sementara dan kemungkinan bertambah seiring pembukaan akses ke wilayah yang masih tertutup material banjir dan longsor.

“Ini estimasi awal. Ada daerah yang belum bisa diakses, sehingga datanya akan bertambah seiring verifikasi lanjutan,” jelasnya.

Sebelumnya, Dinas Pertanian juga melaporkan kerusakan lahan mencapai 1.029,63 hektare, termasuk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. Total 2.231 ekor ternak ikut terdampak. Jaringan irigasi di 17 titik juga mengalami kerusakan akibat banjir bandang dan longsor.

Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T
Korban Galodo dan Bajir Bandang di Kabupaten Agam Belum Ditemukan
Bagikan

Berita Terkait
Terkini