Padang Panjang Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor Tekan Angka Stunting

×

Padang Panjang Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor Tekan Angka Stunting

Bagikan berita
Wali Kota Hendri Arnis, Selasa (28/10/2025), di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota bersama Tim Pendamping Keluarga sebagai mitra kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting. (Foto Kominfo)
Wali Kota Hendri Arnis, Selasa (28/10/2025), di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota bersama Tim Pendamping Keluarga sebagai mitra kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting. (Foto Kominfo)

PADANG PANJANG — Pemerintah Kota Padang Panjang menunjukkan keseriusan dalam menekan angka stunting di kota itu.

Paling tidak ini dibuktikan denganterus diperkuatnya kolaborasi lintas sektor dalam percepatan penurunan stunting.

Langka ini tentunya merupakan tindakannyata diwujudkan melalui Rapat Penguatan Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebagai mitra kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), yang dibuka Wali Kota Hendri Arnis, Selasa (28/10/2025), di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota.

Dalam sambutannya, Wako Hendri menyampaikan apresiasi kepada para anggota TPK yang telah berperan aktif di lapangan. Ia menegaskan pentingnya koordinasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, TPK, dan masyarakat dalam menekan angka stunting di Padang Panjang.

“TPK adalah ujung tombak di tingkat kelurahan. Keberhasilan penurunan stunting bergantung pada kolaborasi dan komitmen bersama. Mari kita jaga semangat kebersamaan untuk membangun Padang Panjang yang sehat,” ujar Wako Hendri.

Ia juga menegaskan komitmen Pemko untuk terus memperkuat program intervensi gizi, perbaikan sanitasi, serta peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak. Sebagai contoh, Hendri menyebut Kelurahan Tanah Pak Lambik yang telah berhasil mencapai zero stunting, dan berharap capaian tersebut menjadi inspirasi bagi kelurahan lainnya.

“Kita tidak boleh berhenti. Koordinasi dari tingkat kelurahan hingga dinas terkait harus terus berjalan. Pemerintah wajib hadir mengurusi masyarakatnya,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua TP-PKK, Ny. Maria Feronika Hendri, yang turut menjadi narasumber menjelaskan, stunting umumnya disebabkan oleh kurangnya asupan gizi selama kehamilan dan masa tumbuh kembang anak. Faktor lain yang turut memengaruhi antara lain keterbatasan akses layanan kesehatan, minimnya pengetahuan ibu tentang gizi, serta kurangnya akses air bersih dan sanitasi.

Ia juga menekankan bahwa dampak stunting bersifat jangka panjang, tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan otak, tetapi juga menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit kronis di masa dewasa.

Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial PPKBPPPA, Winarno menyampaikan, TPK memiliki peran strategis sebagai garda terdepan dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Editor : Hamriadi S Sos ST
Bagikan

Berita Terkait
Terkini