14 Hari Pascabencana Hidrometeorologi Landa Sumbar; Air Sungai Tetap Keruh, Kalau Hujan Makin Pekat

×

14 Hari Pascabencana Hidrometeorologi Landa Sumbar; Air Sungai Tetap Keruh, Kalau Hujan Makin Pekat

Bagikan berita
Puluhan warga mengantri bantuan air bersih yang didistribusikan Tim Penanggulangan Bencana PDI Perjuangan Sumbar di berbagai wilayah terdampak bencana di Kota Padang, Rabu.
Puluhan warga mengantri bantuan air bersih yang didistribusikan Tim Penanggulangan Bencana PDI Perjuangan Sumbar di berbagai wilayah terdampak bencana di Kota Padang, Rabu.

PADANG (10/12/2025) - Ketersediaan air bersih hadang para relawan yang berjibaku membersihkan lumpur dari rumah penduduk dan fasilitas publik di daerah terdampak bencana hidrometeorologi yang melanda Sumatera Barat sejak tanggal 27 November 2025.

Hujan yang terus turun di arah gugusan Bukit Barisan, membuat aliran sungai yang berhulu di pegunungan yang membentang di sepanjang sisi barat Pulau Sumatera itu, tak kunjung jernih. Seiring hujan, debit air sungai ikut meningkat disertai bau tanah yang menyengat indra penciuman.

Hal ini memicu trauma tersendiri bagi masyarakat, tak terkecuali bagi relawan yang telah menyaksikan langsung dampak ganasnya terjangan air bah --yang dipicu hujan lebat selama 6 hari lebih di akhir November 2025 itu.

“Sebenarnya, ketersediaan air cukup banyak di sungai. Tapi, kondisinya sangat keruh karena telah bercampur tanah yang hanyut dari hulu sungai. Dalam memenuhi kebutuhan, mayoritas warga gunakan air hujan yang ditampung selain sumbangan berbagai lembaga,” ungkap Tim Penanggulangan Bencana PDI Perjuangan Sumbar, Gery Fernando melalui sambungan telepon, Rabu.

Sejak bencana banjir dan longsor menghadang, Gery yang juga tenaga ahli anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Dapil Sumbar I, Alex Indra Lukman, ditugasi mengkoordinir Tim Penanggulangan Bencana PDI Perjuangan yang bergotong royong dengan masyarakat di lokasi bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat.

Krisis air bersih juga dirasakan Tim Penanggulangan Bencana anggota DPR RI, Alex Indra Lukman yang terjun ke Kecamatan IV Nagari Bayang Utara, yang merupakan salah satu titik terparah terdampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Di kecamatan ini, Alex yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, menurunkan 25 orang personel terdiri dari 2 dokter, 4 perawat dan 2 administrator serta 17 orang non-medis. Bakti sosial di lokasi ini, juga dihadiri anggota Fraksi PDIP DPR RI, dr Ribka Tjiptaning.

"Dalam tiga hari masa tugas di Bayang Utara ini, tim melakukan layanan medis, pembagian sembako, pakaian, pembalut, pakaian dalam, kerja bakti dan inventarisasi dampak bencana di sektor pertanian,” ungkap Koordinator Tim Penanggulangan Bencana Alex Indra Lukman, Farid Anshar Alghifari.

Diketahui, di kecamatan ini terdapat tiga nagari (desa-red) yakni Muaro Aie, Pancung Taba dan Limau Gadang, telah kehilangan pasokan listrik sejak banjir bandang dan tanah longsor melanda. Begitupun dengan jaringan internet.

Terhitung mulai Rabu (10/12/2025) ini, ungkap Farid, Nagari Pancung Taba yang jadi lokasi posko Tim Penanggulangan Bencana Alex Indra Lukman, telah terisolir total karena akses jalan ke nagari ini putus diterjang air sungai yang debitnya kembali besar seiring hujan yang turun sejak Rabu pagi.

Editor : Mangindo Kayo
Bagikan

Berita Terkait
Daftar Korban Galodo dan Bajir Bandang Kabupaten Agam
Terkini
Korban Galodo dan Bajir Bandang di Kabupaten Agam Belum Ditemukan