KABUPATEN AGAM - Setelah lebih dari sepekan terputus akibat banjir bandang dan material longsor, akses jalan Maninjau - Sungai Batang akhirnya mulai terbuka secara terbatas pada Sabtu pagi (6/11/2025).
Hanya kendaraan roda dua yang sudah bisa melintas dengan sistem buka-tutup, berkat swadaya masyarakat yang dalam beberapa hari terakhir bergotong royong membersihkan jalur utama dan membangun jembatan darurat.
Kondisi ini menjadi titik terang bagi warga Nagari Sungai Batang yang sejak awal bencana berada dalam situasi terisolasi. Selama lebih dari tujuh hari, bantuan logistik hanya dapat dikirim menggunakan kapal melalui Danau Maninjau.
Tokoh masyarakat setempat, Rudi Yudhistira, mengatakan upaya membuka akses dilakukan sepenuhnya oleh masyarakat karena alat berat belum menjangkau seluruh titik longsor.
“Alhamdulillah, pagi ini jalan sudah bisa dilewati motor. Ini murni swadaya masyarakat, mereka menyingkirkan material dan membangun jembatan darurat. Keinginan mereka hanya satu yaitu Sungai Batang jangan lagi terputus dari dunia luar,” ujar Rudi.
Ia menjelaskan, beberapa titik longsor besar serta ambruknya badan jalan dan jembatan membuat jalur tersebut sangat berbahaya. Namun warga tetap bekerja tanpa henti demi membuka akses minimal untuk kebutuhan darurat.“Lebih dari sepekan warga Sungai Batang terisolasi. Bantuan hanya bisa masuk lewat jalur air. Kini meski belum ideal, setidaknya warga bisa keluar untuk keperluan mendesak,” katanya.
Rudi menegaskan perlunya percepatan penanganan dari pemerintah daerah dan pusat, terutama terkait normalisasi sungai dan pembangunan kembali jembatan penghubung di Nagari Maninjau dan Nagari Sungai Batang.
“Kami berharap dukungan cepat dari pemerintah provinsi dan pusat. Kerusakan di Tanjung Raya ini bukan ringan. Normalisasi sungai sangat mendesak dan beberapa jembatan harus dibangun ulang,” tegasnya.
Di luar pembukaan jalur, warga juga terus membersihkan rumah dari lumpur, memperbaiki saluran air, dan membantu proses pendataan warga terdampak. Sementara itu, posko darurat masih menjadi pusat distribusi bantuan untuk ratusan keluarga di dua nagari tersebut.
Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T

