Sebagian sekolah mengalami kerusakan pada dinding dan atap akibat angin kencang.
Adapun sekolah berikutnya yang turut masuk dalam daftar terdampak ialah SDN 15 Sidang Tangah, SDN 16 Puncak Lawang, SDN 17 Sidang Tangah, SDN 18 TNTB, SDN 21 Saribulan, SDN 22 Bukik Apik, SDN 23 Puncak Lawang, SDN 24 Padang Gelanggang, dan SDN 01 Matua.
Beberapa di antaranya berada di daerah rawan longsor sehingga akses menuju sekolah terputus dan proses pembelajaran harus dihentikan sementara.
Kerusakan tidak hanya menimpa sekolah dasar. Sejumlah sekolah tingkat SMP juga dilaporkan terdampak dengan berbagai kondisi, mulai dari kerusakan atap hingga gangguan akses menuju sekolah.
Sekolah-sekolah tersebut antara lain SMPN 2 Tanjung Raya, SMPN 3 Ampek Nagari, SMPN 6 Palembayan, SMPN 4 Tanjung Raya, SMPN 3 Tanjung Mutiara, SMPN 5 Palembayan, SMPN 2 Palembayan, SMPN 3 Palembayan, SMPN 1 Malalak, SMPN 2 Malalak, SMPN 3 Malalak, SMPN 1 Ampek Nagari, SMPN 1 Tanjung Raya, dan SMPN 1 Palupuh.
Sebagian bangunan mengalami kerusakan struktural, sementara lainnya terdampak banjir dan material longsor yang memasuki area sekolah.
Unit pendidikan usia dini seperti PAUD dan TK menjadi salah satu yang paling rentan terhadap kerusakan karena struktur bangunannya yang lebih ringan. Banyak fasilitas PAUD dan TK mengalami atap bocor, dinding rapuh, genangan di ruangan belajar, hingga kerusakan sarana bermain.Daftar lembaga pendidikan anak usia dini yang terdampak meliputi TK Az-Zikra Malalak, TK An-Nayyah Bawan, TK Baiturrahmah, TK Harapan Ayah Bunda, TK Aba Bunga Tanjung, TK Muhammadiyah Maninjau, TK Asiah Labuah, TK Asiah Peninjauan, TK Darussalaam, TK Tunas Bangsa, TK Asiah Kayu Pasak, TK Asiah Gumarang, TK Masang III, TK Mutiara Agam, TK Darussalam Muaro Putuih, TK Nurul Iman Gadih Angik, dan PAUD Mutiara Ibu.
Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam, Fadli S., S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan pendataan lanjutan untuk memastikan tingkat kerusakan serta prioritas penanganan di setiap sekolah yang terdampak. Menurutnya, pendataan detail di lapangan sangat penting agar penanganan dapat dilakukan secara tepat sasaran.
Fadli menambahkan bahwa sejumlah fasilitas pendidikan masih menunggu proses verifikasi langsung guna menentukan langkah penanganan yang paling sesuai, termasuk kemungkinan relokasi sementara bagi sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan berat dan dinilai tidak aman untuk digunakan.
Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T
