Ratusan Warga Padang Panjang Dievakuasi dari Kawasan Rawan

×

Ratusan Warga Padang Panjang Dievakuasi dari Kawasan Rawan

Bagikan berita
Ratusan warga Kota Padang Panjang dievakuasi ke tempat aman. Dok
Ratusan warga Kota Padang Panjang dievakuasi ke tempat aman. Dok

PADANG PANJANG — Pemerintah Kota Padang Panjang mengevakuasi ratusan warga yang tinggal di kawasan rawan longsor dan banjir. Langkah ini diambil mengingat kondisi cuaca masih berpotensi ekstrem.

Kepala BPBD Kesbangpol, Novi Yanti, Kamis (27/11/2025) menyampaikan, warga yang dievakuasi berasal dari wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi, yaitu Kelurahan Koto Panjang, Tanah Hitam, Gumala, serta Jembatan Kamba di Kelurahan Silaing Bawah.

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Pol PP-Damkar, TNI, Polri, PMI, relawan, dan perangkat kelurahan bergerak menyisir sejumlah titik untuk mengamankan warga rentan seperti lansia, anak-anak, ibu hamil, serta warga dengan kondisi kesehatan khusus.

Hingga pukul 18.00 WIB, jumlah pengungsi yang ditampung di GOR Bulutangkis Bancah Laweh tercatat mencapai 321 jiwa dari 104 KK. Rinciannya yaitu 32 KK (107 jiwa) dari Koto Panjang, 66 KK (198 jiwa) dari Tanah Hitam, satu warga dari Gumala, dan lima KK (15 jiwa) dari Jembatan Kamba.

Dari total tersebut, tercatat 165 orang dewasa, 55 lansia, dan 101 anak-anak. Selain itu, petugas juga mendata lima ibu hamil, delapan ibu menyusui, satu warga pasca operasi, serta satu anak yang mengalami demam. Seluruhnya telah mendapatkan penanganan awal oleh tim kesehatan.

Pemko bersama unsur terkait juga menyiapkan delapan titik penampungan. Selain di GOR Bancalaweh, pengungsi ditempatkan di Kantor Lurah Pasar Usang, SD 13 Koto Katiak, Islamic Centre, rumah warga di RT 19 Koto Panjang, rumah warga di RT 06 Sei Andok Kampung Manggis, rumah famili RT 04 Kebun Sikolos Kampung Manggis, dan TPA Masjid Nurul Furqan Kelurahan Tanah Pak Lambik.

Seiring bertambahnya jumlah pengungsi, sejumlah kebutuhan tambahan tengah diupayakan pemenuhannya melalui koordinasi lintas OPD dan unsur terkait. Kebutuhan tersebut meliputi kasur busa dan selimut untuk delapan orang, obat-obatan dasar, susu untuk balita dan ibu hamil, tambahan satu tandon air, kantong sampah besar, air kemasan gelas sebanyak 20 dus, dispenser, 10 ember untuk keperluan sanitasi, serta terpal atau tikar sebagai alas lantai. Seluruh kebutuhan ini sedang dalam proses distribusi agar segera dapat dimanfaatkan warga.

Novi Yanti mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, mengikuti arahan petugas, menjauhi kawasan berisiko, dan segera melapor jika menemukan tanda-tanda longsor atau banjir.

“Kami berharap warga tidak kembali ke rumah sebelum ada pemberitahuan resmi bahwa kondisi telah aman,” ujarnya. (*)

Editor : Irfan Taufik, S. TP
Bagikan

Berita Terkait
Terkini