“Selain bantuan fisik, masyarakat juga membutuhkan penguatan mental dan spiritual. Doa bersama ini menjadi sarana mempererat kebersamaan, sekaligus menumbuhkan kembali optimisme warga untuk bangkit,” ujarnya.
Tak hanya itu, Kapolda Sumbar juga menyerahkan bantuan perlengkapan ibadah bagi warga terdampak banjir bandang, berupa tujuh karung sajadah, lima karung mukena, serta lima karton kain sarung. Seluruh bantuan ditempatkan di Masjid Raya Kampung Tangah untuk dimanfaatkan masyarakat.
Menurut IPTU Dedi, rangkaian kegiatan tersebut menunjukkan kehadiran negara secara nyata di wilayah terdampak bencana.
“Peninjauan posko, huntara, jembatan yang putus, hingga penyaluran bantuan sosial dan keagamaan memperlihatkan Polri hadir secara humanis dan responsif. Ini juga menutup ruang munculnya narasi negatif atau provokasi di tengah masyarakat,” jelasnya.
Usai kegiatan di masjid, Kapolda Sumbar kembali meninjau jembatan putus di Nagari Subarang Aia. Sekitar pukul 16.00 WIB, Kapolda beserta rombongan bertolak kembali ke Kota Padang menggunakan kendaraan roda empat.Meski situasi keamanan terpantau kondusif, IPTU Dedi menyebut pihaknya tetap melakukan pemantauan intelijen secara berkelanjutan.
“Masih ada potensi kerawanan lanjutan, seperti dampak bencana susulan, keterbatasan infrastruktur, dan potensi kecemburuan sosial terkait bantuan. Kami akan terus melakukan deteksi dini agar situasi tetap aman dan kondusif,” pungkasnya. (*)
Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T