KABUPATEN AGAM -- Sejumlah wilayah di Kabupaten Agam masih terputus akibat bencana alam yang melanda dalam beberapa hari terakhir. Hingga Minggu (14/12/2025) malam, pemerintah daerah mencatat masih ada warga yang belum dapat dijangkau karena akses menuju permukiman mereka tertutup material dan sulit dilalui.
Pemerintah Kabupaten Agam merilis data terbaru pada pukul 20.00 WIB yang menyebutkan, dari total 19.402 jiwa terdampak bencana, sebanyak 26 jiwa masih terisolasi di Jorong Banio Balirik, Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuh.
Di salah satu kampung di Jorong tersebut dihuni 10 kepala keluarga dan hingga kini belum dapat dimasuki kendaraan, sehingga distribusi bantuan harus dilakukan secara manual dan bertahap oleh petugas di lapangan.
Sementara itu, jorong lain di Nagari Pagadih, seperti Pagadih Mudiak, Tigo Kampuang, dan Pagadih Hilia, sudah mulai dapat diakses kendaraan roda dua maupun roda empat. Namun, Nagari Nan Tujuah di Kecamatan Palupuh masih hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki.
Di Kecamatan Malalak, sejumlah jorong di Nagari Malalak Utara dan Malalak Timur, antara lain Campago, Sigiran, Koto Andaleh, Limo Badak, hingga Subarang Pakan Usang, baru bisa dilalui kendaraan roda dua.
Adapun Jorong Sini Aia di Nagari Malalak Selatan hanya dapat dilewati melalui jalur sungai atau memutar dari arah Kabupaten Padang Pariaman.Kondisi serupa terjadi di Kecamatan Palembayan. Di Nagari Salareh Aia Timur, Jorong Subarang Aia dengan jumlah penduduk sekitar 1.100 jiwa masih terisolasi dan hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki.
Sementara di Kecamatan Matur, Jorong Pabatungan, Nagari Lawang, juga baru dapat diakses menggunakan kendaraan roda dua.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Agam, Roza Syafdefianti, mengatakan pembaruan data ini menjadi acuan penting dalam penyaluran bantuan.
Menurut dia, hingga saat ini fokus utama masih pada pembukaan akses menuju wilayah yang sepenuhnya terisolasi.
Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T

