BUKITTINGGI — Sejumlah warga yang bermukim di bibir Ngarai Sianok, Kelurahan Bukit Cangan Kayu Ramang (BCKR), Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, berpotensi hidup ditengah ancaman maut.
Hal tersebut menyusul rumah yang ditempati sangat dekat dengan bibir Ngarai Sianok, bahkan ada belakang rumah mereka langsung berada di bibir ngarai berkedalaman mencapai 100 meter itu.
Lurah BCKR, Westi Wismar, menyebut, pemerintah telah meminta warga yang tinggal di bibir Ngarai Sianok untuk pindah secara mandiri.
“Dulu para warga tersebut sudah pernah direlokasi dan telah juga mendapatkan subsidi dari pemerintah pascabencana waktu itu,” papar Westi Wismar, Jumat (6/12/2025).
Menurut dia, warga yang kembali menempati rumah yang berada di bibir Ngarai Sianok, sudah terus diingatkan pihak kelurahan untuk tidak menempati lagi.
Ia menyebut, upaya pemerintah agar warga tidak tinggal di bibir Ngarai Sianok yaitu dengan meminta mereka supaya untuk pindah secara mandiri.Asni (56), salah seorang warga di RT. 1/RW. 5, menyebut, ia dan keluarganya telah tinggal di bibir Ngarai Sianok sejak tahun 1985.
“Kami tidak ada biaya untuk pindah guna mengontrak rumah. Di rumah ini tinggal 2 KK dengan jumlah 5 orang, dua anak perempuan, satu menantu serta satu orang cucu,” sebutnya.
Ia berharap dapat bantuan biaya sewa rumah dari pemerintah.
“Uang untuk sewa rumah tidak ada, sehingga kami tetap bertahan tinggal di sini,” ungkapnya.
Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T

