Bantuan kemudian berlanjut ke sejumlah rumah ibadah lain, seperti Musala Baitul Hikmah di Limo Abuang Laweh, Masjid Nurul Ikhsan di Kampung Aneh Silungkang, Musala Kampung Lansek di Jorong Silungkang, Masjid Taqwa Batang Dama di Jorong Tamtaman, serta Masjid Lambeh Nagari.
Di Kampung Aneh Silungkang, H. Isman juga memberikan bantuan tunai Rp100 ribu per orang untuk warga terdampak.
Untuk Masjid Taqwa Batang Dama, ia menyalurkan tambahan Rp10 juta guna perbaikan fasilitas ibadah yang rusak. Sementara di Musala Baitul Hikmah, para pengurus sangat membutuhkan genset untuk menaikkan air bersih.
“Alhamdulillah, nanti malam anak-anak bisa mengaji lagi,” ujar Herlina Taher, pengurus musala.
Sebelum meninggalkan Palembayan, H. Isman menyerahkan bantuan uang tunai untuk relawan dan pengungsi, termasuk Rp2 juta untuk operasional posko Nagari Tigo Koto Silungkang.
Sehari sebelumnya, Rabu (3/12/2025), H. Isman mengunjungi sekitar 40 pasien korban galodo yang dirawat di RSUD Lubuk Basung. Ia memberikan bantuan Rp2,5 juta kepada setiap pasien, termasuk keluarga yang menunggu.
“Semoga bisa sedikit mengurangi beban saudara-saudara kita,” ujarnya.Dari rumah sakit, ia bertolak ke Nagari Sungai Batang di Kecamatan Tanjung Raya, salah satu wilayah terdampak terparah. Karena akses terputus, ia menggunakan kapal untuk mencapai lokasi dan mendata langsung kebutuhan warga. Ia juga meninggalkan bantuan tunai untuk dibagikan kepada masyarakat.
Dua hari ini, H. Isman sudah menyalurkan langsung 12 unit genset ke berbagai titik terdampak antara lain, 2 unit untuk Kecamatan Matua, 4 unit untuk Tanjung Raya, dan 6 unit untuk Palembayan.
Dengan rangkaian aksi cepat, tanpa perantara, dan langsung menemui warga di desa-desa terpencil, Haji Isman Tanjung kembali menunjukkan perannya sebagai putra daerah yang tak tinggal diam saat bencana besar menimpa kampung halamannya.
Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T
