KABUPATEN AGAM -- Wakil Bupati Agam H. Muhammad Iqbal menceritakan pengalamannya saat turun langsung ke lokasi bencana galodo di Kecamatan Tanjung Raya, pada Senin (1/12/2025). Ia menyebut kondisi di lapangan benar-benar berat dan memprihatinkan.
“Kemarin saya melihat langsung bagaimana rumah-rumah hanyut, akses terputus, dan warga masih syok. Situasinya tidak mudah,” ujar Iqbal, di Posko Utama Penanggulangan Dampak Bencana, Balairung Rumah Dinas Bupati Agam, Padang Baru, Lubuk Basung, Selasa (2/12/2025) pagi.
Dalam kunjungan itu, Wabup Agam didampingi Unsur Pengarah I BNPB, Brigjen Pol (Purn) Ir. Ary Laksmana Widjaja, S.H., M.Si. Rombongan menyisir posko pengungsian di Jorong Labuah dan Kubu, Nagari Sungai Batang, lalu bergerak menuju wilayah yang sebelumnya terisolir.
Iqbal mengungkapkan banyak warga belum bisa kembali ke rumah karena kondisi medan yang rusak parah. Beberapa titik masih sulit dijangkau, jaringan komunikasi tidak stabil, dan obat-obatan mulai menipis.
“Di Jorong Labuah dan Kubu, saya lihat sendiri puluhan rumah hilang tersapu material galodo. Ribuan warga terdampak. Ini situasi yang butuh penanganan cepat,” katanya.
Sementara itu, Brigjen Pol (Purn) Ary Laksmana Widjaja menegaskan BNPB kini memfokuskan upaya pada evakuasi, penanganan korban, serta pembukaan akses jalan yang tertutup longsor. Ia memastikan dukungan BNPB terus dimaksimalkan di Agam.Iqbal menambahkan bahwa pemerintah daerah langsung menginstruksikan percepatan bantuan logistik. Makanan siap saji, obat-obatan, tenda darurat, serta kebutuhan mendesak lainnya diprioritaskan untuk kawasan yang masih sulit ditembus.
“Kami akan bekerja sekuat tenaga. Masyarakat tidak sendiri, pemerintah hadir,” tegasnya.
Ia juga memastikan kolaborasi dengan BNPB, Pemprov Sumbar, TNI-Polri, dan relawan terus diperkuat agar proses penanganan darurat hingga pemulihan bisa berjalan lebih cepat dan tepat sasaran. (*)
Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T

