Dari masa lalu yang dipenuhi dengan kejayaan Benteng Fort De Kock dan panorama alam yang menakjubkan, hingga kini, Bukittinggi telah menjalani transformasi yang mengagumkan.
Dikutip dari sejumlah sumber terpercaya, perjalanan Bukittinggi tidaklah singkat. Sejak awal dikenal sebagai Nagari Kurai, kota ini telah menjadi pusat kegiatan ekonomi dan kultural di daerah Darek.
Dengan adat yang kaya dan kebijaksanaan dalam mengelola pasar tradisional, Bukittinggi mampu menarik perhatian Belanda dan Jepang pada masa penjajahan, yang pada gilirannya membawa perubahan nama dan status kota ini.
Tak hanya menjadi pusat ekonomi, Bukittinggi juga telah menjadi saksi dari peristiwa bersejarah dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Sebagai ibu kota Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dan kemudian ibu kota Provinsi Sumatera, Bukittinggi memegang peranan penting dalam pembentukan dan pengembangan wilayahnya.
Namun, perjalanan Bukittinggi tidak berhenti di sana. Dengan semangat yang membara, kota ini terus berkembang menjadi sebuah kota yang modern dan beragam.
Dari pasar-pasar tradisional yang legendaris hingga pusat perbelanjaan modern yang mewah, Bukittinggi menawarkan pengalaman yang berbeda bagi warga dan wisatawan.
Terbaru, dengan diresmikannya Stasiun Lambuang atau Food Street Center yang gemerlap, Bukittinggi semakin menegaskan dirinya sebagai destinasi kuliner yang tak tertandingi.
Dengan beragam pilihan kuliner yang menggoda, kota ini menarik perhatian lebih dari sekadar tempat bersejarah, melainkan sebagai destinasi utama bagi pecinta kuliner dari berbagai penjuru.
Editor : Mangindo Kayo