KABUPATEN AGAM -- Pemerintah Kabupaten Agam mencatat sebanyak 19.902 jiwa terdampak akibat gangguan akses di sejumlah wilayah, sementara 26 jiwa masih terisolasi hingga Selasa (17/12/2025) pukul 20.00 WIB.
Berdasarkan data rekapitulasi nagari dan jorong terdampak di Kabupaten Agam, sebagian besar wilayah kini mulai dapat diakses, baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Namun, masih terdapat beberapa titik yang hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki atau melalui jalur alternatif yang memutar cukup jauh .
Wilayah yang masih terisolasi berada di Jorong Banio Baririk, Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuh, dengan jumlah terdampak sebanyak 10 kepala keluarga atau 26 jiwa. Akses ke wilayah tersebut hingga kini belum dapat dilalui kendaraan.
Sementara itu, sejumlah wilayah lain masih menghadapi keterbatasan akses. Di Nagari Harasam, Jorong Air Kijang, Kecamatan Nan Tujuah, misalnya, akses baru bisa dilakukan dengan berjalan kaki. Di Kecamatan Malalak, beberapa jorong hanya dapat dilalui kendaraan roda dua, bahkan ada yang harus melalui sungai atau memutar dari arah Padang Pariaman.
Kepala Diskominfo Kabupaten Agam, Roza Syafdefianti, mengatakan bahwa pemerintah daerah terus memperbarui data dan berkoordinasi dengan perangkat nagari serta kecamatan untuk memastikan kondisi di lapangan.
“Data ini kami himpun secara berkala dari laporan kecamatan dan nagari. Secara umum, kondisi akses sudah mulai membaik, namun masih ada beberapa titik yang menjadi perhatian serius karena warganya belum sepenuhnya terhubung,” kata Roza saat dikonfirmasi, Selasa malam.Roza menambahkan, pemerintah daerah bersama instansi terkait telah melakukan berbagai upaya percepatan, termasuk pembangunan jembatan darurat seperti di Jorong Kubu, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, yang kini sudah bisa dilalui warga.
“Fokus kami adalah memastikan tidak ada warga yang terisolasi terlalu lama. Untuk lokasi yang masih terputus, penanganan darurat dan pembukaan akses sementara terus dilakukan sambil menunggu perbaikan permanen,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Agam mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan aparat setempat, terutama di wilayah yang aksesnya masih terbatas atau rawan dilalui. (*)
Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T