Bencana Hidrometeorologi di Agam Sebabkan 171 Orang Meninggal, 85 Masih Hilang, Roza Syafdefianti: Ini Darurat Kemanusiaan Besar

×

Bencana Hidrometeorologi di Agam Sebabkan 171 Orang Meninggal, 85 Masih Hilang, Roza Syafdefianti: Ini Darurat Kemanusiaan Besar

Bagikan berita
Data Bencana Kabupaten Agam. Dok
Data Bencana Kabupaten Agam. Dok
Daftar Korban Galodo dan Bajir Bandang Kabupaten Agam

KABUPATEN AGAM -- Jumlah korban meninggal dunia akibat rangkaian bencana hidrometeorologi di Kabupaten Agam terus bertambah. Hingga Kamis (4/12/2025) pukul 20.00 WIB, tercatat 171 orang meninggal, dengan 31 di antaranya belum teridentifikasi. Selain itu, 85 warga masih dinyatakan hilang.

Kadis
Kepala Dinas Kominfo Agam, Roza Syafdefianti. Foto Istimewa.

Data terbaru yang dirilis Posko Penanggulangan Bencana Kabupaten Agam menunjukkan betapa luasnya dampak bencana yang melanda sejak 19 November 2025. Hujan ekstrem yang berlangsung hampir tanpa jeda memicu banjir, banjir bandang, tanah longsor, hingga angin kencang di 16 kecamatan.

“Ini bukan bencana kecil. Ini darurat kemanusiaan besar. Dampaknya merata di hampir seluruh kecamatan, dan angka korbannya terus bergerak,” ujar Kepala Dinas Kominfo Agam, Roza Syafdefianti, Kamis malam.

Dalam laporannya, Pemkab Agam mencatat 21.523 warga terdampak. Sebanyak 11.624 jiwa terpaksa mengungsi, sementara 33 warga masih dirawat akibat luka-luka.

Kerusakan infrastruktur juga tergolong berat, dengan 404 unit rumah rusak total, 721 rumah rusak sedang, dan 252 rumah rusak berat. Selain itu, tercatat 26 jembatan rusak, 110 titik jalan rusak (9 di antaranya sudah diperbaiki), 37 tempat ibadah terdampak, serta 108 unit fasilitas pendidikan yang mengalami kerusakan.

Di sektor pertanian dan peternakan, kerugian juga besar. Tercatat 1.754,11 hektare lahan rusak, 4.894 ekor hewan ternak mati, serta 6 pelaku usaha terdampak langsung.

Perhitungan sementara menyebut total kerugian akibat bencana ini mencapai Rp 626.074.063.800.

Roza mengungkapkan, aparat di lapangan masih berjibaku membuka akses dan mengevakuasi korban, terutama di Nagari yang terisolasi akibat putusnya jembatan dan jalan tertimbun material longsor.

“Upaya pencarian korban hilang masih terus berlangsung. Sementara itu, distribusi bantuan logistik diprioritaskan ke titik-titik yang sulit dijangkau,” kata Roza.

16 Kecamatan Dilanda Bencana Bertubi-tubi

Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T
Korban Galodo dan Bajir Bandang di Kabupaten Agam Belum Ditemukan
Bagikan

Berita Terkait
Terkini