KABUPATEN AGAM -- Hampir dua pekan pascabencana banjir bandang dan longsor yang menerjang Kabupaten Agam, situasi di sejumlah titik masih kritis. Sebanyak 988 warga masih terisolasi di berbagai nagari dan jorong yang akses jalannya putus parah akibat galodo dan longsoran tebing.
Data resmi BPBD Agam per 9 Desember 2025 pukul 20.00 WIB mencatat, warga terisolasi tersebar di beberapa kecamatan, terutama Palupuh, Palembayan, Malalak, Matur, dan Tanjung Raya. Sebagian wilayah hanya bisa ditembus dengan berjalan kaki.
Di Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuh, ratusan warga di Pagadih Mudiak, Pagadih Hilia, Tigo Kampuang, Banio Baririk, hingga Air Kijang masih belum bisa dijangkau kendaraan karena badan jalan tertimbun material longsor.
Kondisi serupa terjadi di Kecamatan Malalak. Akses menuju Campago, Sigiran, Koto Andaleh, Limo Badak, hingga Subarang Pakan Usang terputus total dan belum dapat dilewati kendaraan roda empat.
Sementara di Kecamatan Matur, Jorong Pabatungan masih dinyatakan terisolasi penuh. Di kecamatan lain, seperti Tanjung Raya, akses menuju Jorong Batu Ajung dan Jorong Kubu baru bisa dibuka melalui jembatan darurat.
Kepala Dinas Kominfo Agam, Roza Syafdefianti, mengatakan penanganan terbesar saat ini adalah membuka akses ke seluruh jorong terisolasi agar bantuan logistik, kesehatan, dan air bersih bisa masuk secara menyeluruh.
“Medannya memang sangat berat. Banyak titik yang tidak bisa dilalui alat berat karena tebing runtuh dan struktur tanah masih labil. Tapi pembukaan akses ini jadi prioritas nomor satu karena di sanalah 988 warga masih benar-benar terisolasi,” ujar Roza, Rabu (10/12/2025)Ia menjelaskan, Pemkab Agam bersama Pemprov Sumbar, TNI, Polri, Basarnas, dan relawan terus melakukan pembukaan jalur dengan kombinasi alat berat dan jalur manual.
“Tim gabungan setiap hari bergerak. Ada yang menggunakan alat berat, ada yang berjalan kaki membawa logistik. Beberapa wilayah hanya bisa ditembus dengan memanggul bantuan,” jelasnya.
Roza juga menyebutkan bahwa kondisi warga di sejumlah titik memerlukan perhatian khusus, terutama balita, lansia, dan ibu hamil. Ketersediaan air bersih, makanan siap saji, popok bayi, hingga obat-obatan menjadi kebutuhan mendesak.
Editor : Hamriadi, S. Sos., S. T

