Wako Ramlan Nurmatias Minta Warga Jauhi Bibir Ngarai Sianok

×

Wako Ramlan Nurmatias Minta Warga Jauhi Bibir Ngarai Sianok

Bagikan berita
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, temui warga yang direlokasi dari bibir ngarai ke salah satu MDA berada di kelurahan BCKR, Jumat (28/11/2025). Foto Kominfo.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, temui warga yang direlokasi dari bibir ngarai ke salah satu MDA berada di kelurahan BCKR, Jumat (28/11/2025). Foto Kominfo.
Daftar Korban Galodo dan Bajir Bandang Kabupaten Agam

BUKITTINGGI --- Cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir, cukup berdampak pada Kota Bukittinggi. Hal itu memicu dua titik longsor di bibir Ngarai Sianok yang berada di Kelurahan Bukik Cangang Kayu Ramang (BCKR).

Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, ketika menemui warga yang direlokasi dari bibir ngarai ke MDA yang berada di kelurahan BCKR, Jumat (28/11/2025), meminta warga agar menjauhi bibir ngarai dan kawasan rawan longsor lainnya.

Hal itu kata Wako Ramlan, karena musibah dan bencana, bisa terjadi kapan saja dan untuk antisipasi korban jiwa dan kerugian materil, Pemko Bukittinggi telah menerbitkan perda tata ruang sejak beberapa tahun lalu.

“Kita dari pemerintah tentu ingin masyarakat itu aman dan nyaman. Namun persoalannya, masih ada warga kita yang tinggal di bibir ngarai,"

"Makanya, perda tata ruang itu mengatur hal tersebut. Ada jarak aman dari pinggir ngarai, untuk bisa ditinggali. Untuk itu, kita di pemerintah tidak mengizinkan untuk tinggal di sana, karena resikonya besar. Pemerintah berharap, warga yang berada di pinggir ngarai ini, bisa pindah ke lokasi yang aman dan nyaman,” harap Wako.

Dilokasi, Wako Ramlan selain memberikan support, ia juga sampaikan harapan, untuk warga agar tidak lagi tinggal di bibir ngarai, yang rawan dengan longsor.

Cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir, berdampak pada Kota Bukittinggi. Terdapat dua titik longsor di Kelurahan BCKR. Sebanyak 15 pohon tumbang, lima lokasi genangan air, di Sanjai, Garegeh, Talao dan sejumlah daerah lainnya.

Meski tidak ada korban jiwa, namun pemerintah berharap, warga terus waspada. Cuaca ekstrem diprediksi masih terus berlanjut. Untuk sementara, dari Kelurahan BCKR, diungsikan sebanya 16 KK dengan 49 jiwa.

“Kemarin masih ada longsor di Bukik Cangang, ada dua titik. Sekarang warga di sana yang kita ungsikan sebanyak 16 KK dengan 49 jiwa, termasuk anak anak. Mereka kita ungsikan di MDA di daerah setempat,” ungkap Ramlan.

Saat ini, para pengungsi terus diberikan perhatian, bantuan dari berbagai pihak. Mulai dari pemerintah, kepolisian, TNI dan dari MBG, termasuk dari pihak kesehatan, untuk mencek kesehatan para pengungsi. (*)

Editor : Irfan Taufik, S. TP
Korban Galodo dan Bajir Bandang di Kabupaten Agam Belum Ditemukan
Bagikan

Berita Terkait
Terkini